Senin, 30 Mei 2022

Shock Baru


بِسْمِ اللّٰهِ
Ganti shock karena yang lama sudah waktunya ganti. Tentu faktor U, umur, usia. Untuk cara bukanya bisa lihat di sini. Ada satu shock yg sudah aus. Tentu tak bijak jika hanya mengganti satu sisi. Bisa dipakai, bisa. hanya tinggal tunggu waktu rusak. Akan kerja dua kali untuk membongkarnya. Dan ini tentu gak hemat waktu.

Kondisi shock bisa dirasakan dengan cara menekan shock bila ditekan akan terasa berat dan baliknya pun lambat maka shock tersebut masih berfungsi baik..


Demikian pula sebaliknya. Terasa saat kendaraan memantul atau limbung ketika melewati speed bump (polisi tidur) yg berderet... 


Shock sebelumnya  mempunyai panjang kurang lebih 65cm dari titik as bawah ke bagian atas. Diganti lebih pendek, jadi 60cm. Tak terlalu bermasalah. Ini hanya karena masalah harga, shock pengganti lebih murah saja. 



Ini dia penggantinya. Shock memiliki travel 20 cm. 


Bagian bawah memiliki karet yang terlalu lebar. sehingga merepotkan saat akan dipasang. Solusinya dengan mengurangi sedikit karet tersebut.



Siap dipasang kembali. Jangan lupa beri baut  dan murnya denga gemuk (grease) agar mudah dilepas kembali dan agar tak cepat berkarat.





Jumat, 27 Mei 2022

Teropong Merapi


Menuju Yogya menjelang lebaran 1443 H kami melipir melewati Ketetp Pas. Ini karena waktu masih terlalu pagi untuk tiba di Yogya. Kami berangkat dari Semarang sekitar jam 6 pagi. Dengan kondisi lalu lintas yang tidak macet dan cenderung masih sepi, perkiraan akan tiba di Yogya sekitar jam 9-10. Kami tak bisa segera ke tempat adik, karena kamar di rumah adik sudah penuh. Dan kami mendapat tempat  di hotel berkat bantuan adik ipar, tante Ana.  

Kurang lebih jam 9 kami sampai. Ketetp Pas sekarang sudah menerapkan retribusi terusan berupa karcis parkir dan masuk museum. Sekitar 12k untuk hari minggu dan libur. Untuk pertunjukan film dikenakan karcis tersendiri. Ini karena waktu tayang yang tak bisa setiap saat. Bisa disaksikan di Ketep Volcano Theater


Memasuki museum kita akan disuguhi gambar dan tulisan pengetahuan tentang kegunung apian. Tertuma tentang gunung merapi. Pintu masuk museum dekat mushola dari tempat parkir sisi utara. Kita kan berjalan perlahan naik sambil menikmati gambar dan keterangan yang menyertainya. Ruangan tidak berpendingin udara tetapi sudah terasa sejuk. Ini karena Ketep Pas yang berada dilerang gunung Merbabu ada diketinggian 1200m dpl.

Sampai diatas, ada resto. Keluar dari resto ada ruang terbuka dimana kita bisa melihat, jika cuaca cerah, lima gunung. Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing dan Slamet. Pada salah satu  sudutnya ada teropong untuk melihat lebih jelas puncak Merapi dan sekitarnya. Untuk mengoperasikannya diperlukan koin untuk membuka tabir penutupnya. Harga perkoin 5k. 




Dia bagian atas ini pula kita bisa duduk menikmati udara segar pegunungan. Dan setelah istirahat sejenak, kami turun kembali ke tempat parkir. Kembali ke kendaraan untuk melanjutkan menuju Yogya.


 


Rabu, 25 Mei 2022

Akhirnya Bisa Mudik Lagi


بِسْمِ اللّٰهِ

Alhamdulillaah, lebaran tahun ini sudah bisa mudik. Tentu dengan memperhatikan prosedur kesehatan alias pakai masker, rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan. Dan seperti biasa menengok bapak yang tinggal bersama adik dan anaknya di Yogyakarta.

Seperti tahun sebelumnya perkiraan akan kemacetan pasti ada. Biasanya jam sore-magrib dan subuh. Maka berdasar pengalaman itu, juga informasi lewat tv dan radio, kami berangkat jam ba'da dhuhur tanggal 30 April. Selain one way, tanggal tersebut dipilih karena ada rekayasa lalu lintas pengguna tol yang menerapkan sistem nomor kendaraan ganjil dan genap yang menyesuaikan dengan kalender.

Sesuai prediksi, perjalanan tanpa banyak hambatan. Ternyata kami juga mendapatkan bahwa sistem ganjil genap sepertinya tidak berlaku. Atau bisa jadi karena banyaknya kendaraan, petugas tidak bisa mensortir dengan baik. 



Sisi sebelah kiri banyak mengalami kemacetan. Hal ini karena perlambatan ketika mendekati rest area. Setelah itu biasanya ramai lancar. Berbeda dengan yang sisi kanan, karena sifatnya situasional, dibuka ketika sisi arah Jakarta-Semarang mengalami penumpukan kendaraan dan kebetulan kami mendapatkan kesempatan tersebut. One way berlaku dari gerbang tol Cikampek hingga Gerbang tol Kalikangkung, Semarang. Dari km 70 - 414 jika tak keliru.

Menjelang Brebes, waktu mendekati maghrib. Kami masuk rest area, tentu yang posisi di sebelah kanan. Relatif lebih sepi. Selain isi bbm juga persiapan buka puasa dan ke toilet. Dengan situasi seperti ini, perkiraan sampai di Yogya sekitar jam 22-23. Dan kami memutuskan untuk segera lanjut tanpa menunggu waktu buka puasa.

Kodarullaah, sepertinya kami tak diijinkan untuk langsung Yogya. Kendaraan mengalami kerusakan pada sistem suspensi. Dudukan shockabsorber bawah belakang pecah sehingga shock lepas. Shock terpaksa dicopot. Dan kami berjalan dengan satu shock dibelakang sambil mencari bengkel las. Kami mendapatkannya di Petarukan, Pemalang dengan bantuan dari petugas tol.



Sambil menunggu pekerjaan las selesai, kami shalat dan makan. Karena bengkel las ini memang dekat dengan masjid dan didepannya ada warung bakso. oh ya, nama pemilik bengkel, pak Basiri.


Sekitar jam 12 malam kami sampai di Semarang dan menginap di tempat bu Lik. Sekitar jam 6an kami berangkat kembali ke Yogya. Melalui tol dan karena kami tak ingin buru-buru sampai Yogya, kami keluar di Sala Tiga. Menuju Yogya via Ketep Pas.