Selasa, 02 Juni 2020

Lebaran 1441 H (25 Mei 2020)


Lebaran tahun 2020 tidak bisa menengok bapak ibi. Kali ini di rumah saja. Mengikuti anjuran pemerintah. Tepatnya perintah. Karena ada wabah yang dikenal dengan nama covid-19. Wabah yang cepat menular berasal dari kota seberang, Wuhan, negeri China.

Di Indonesia kontak penularan pertama ditemukan di kota administratif Depok, Jawa Barat, 2 orang.


indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/kasus-covid-19....

Dan dalam waktu 3 bulan sudah berubah menjadi puluhan ribu

Detik.com 1 juni 2020

Pengalaman lebaran di rumah saja memaksa untuk menjadi imam sekaligus khatib untuk shalat idul fitri. Untuk shalat tidak menjadi masalah. Menjadi khatib setelah ba'da shalat merupakan suatu pengalaman tersendiri. Karena untuk khutbah ada rukunnya. Bersyukur dijaman era digital rukun khutbah sudah tersedia secara online. Bahkan lengkap dengan contohnya dan kalau mau dipakai juga sudah ada yang sesuai dengan kondisi saat itu.

Berbekal panduan rukun khutbah yang ada, mencoba untuk menasehati keluarga sendiri. Berkhutbah tentang kematian. Karena dengan mengingat hal tersebut, semoga menjadikan keluarga, masing-masing diri, mempersiapkan bekalnya.

Dari Ibnu 'Umar, ia berkata, "Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?" Beliau bersabda, "Yang paling baik akhlaknya." "Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?", ia kembali bertanya. Beliau bersabda, "Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas." (HR. Ibnu Majah No. 4259).


Untuk tetap melestarikan kebiasaan yang baik dan tentu tak menyalahi syariat islam, sungkem. Juga mengingatkan kepada anak-anak untuk berbakti dan hormat pada ibu bapak.


Setelah itu foto keluarga dan dilanjut makan. Tidak seperti biasa, ada opor ayam dan lontong. Kali ini hanya makan kupat sayur yang diangetin. Karena sudah gak mau repot dan 2 hari sebelumnya tak ada tukang sayur keliling. Yah... di rumah saja. Smoga Allaah menerima shalat dan puasa kami. Taqoballaahu minna wa minkum





Tidak ada komentar: