Rabu, 20 Juli 2016

Merapi Tour

foto selfie by Rama

Bermula dari keinginan kuliner tempe bacem, maka meluncurlah kami menuju Kaliurang. Makan tempe dengan jadahnya di sana tentu lebih maknyuus. Tapi rasanya juga kurang afdol kalo hanya sekedar makan, maka kami mencoba mencari apa yang enak dipandang mata.

Menuju Museum Gunung Api Merapi -7.616389, 110.423994 untuk mengenang kejadian 26 Oktober 2010. Saat itu merapi meletus disertai awan panas yang dikenal dengan sebutan wedus gembel. Salah satu korban adalah juru kunci, Mas Penewu Surakso Hargo lebih terkenal dengan nama mbah Marijan. Dan hasil dari letusan tersebut sekarang menjadi salah satu tujuan wisata di Yogya. Subhanallaah. di situ ada kesulitan, di situ pula ada kemudahan. Sayang sekali pada hari raya kedua musium masih tutup. Terpaksa kami lewatkan.

Tak mau kehabisan waktu, kami melanjutkan ke Ulen Sentalu, -7.598313, 110.423157 yang juga musium.




Untuk retribusi 30k per orang. Ini adalah musium swasta, didirikan oleh keluarga Haryono. Demikian sambutan oleh pemandu, Vela, yang akan bertutur tentang isi dari musium tersebut. Cerita lebih banyak pada budaya jawa terutama pecahan dari dinasti Mataram Islam.


Vela, guide tour Ulen Sentalu

Keluar dari musium matahari masih terlihat garang. Baru teringat tujuan ke Kaliurang, membeli tempe bacem. Sambil menunggu tawar menawar, mencoba naik jip. Eh keterusan sampai ke bunker Kaliadem.





Bunker ini -7.583125, 110.447757 sebelumnya tertimbun pasir dan batu muntahan dari Merapi. Digali untuk mengevakuasi 2 orang relawan yang terkubur Suwarjono dan Sudarwanto.





Setelah enam tahun waktu berlalu, daerah ini mulai terlihat menghijau.



Matahari mulai meredup sinarnya kamipun bersiap (mejeng) sebelum pulang.


Rebutan bergaya diatas jip

Dan inilah jalur lintasan kami.



Aah sayang sekali foto tempe bacem & jadah malah terlupa. Maaf sudah masuk perut.

Tidak ada komentar: