Senin, 28 Februari 2011
Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Dulu, sekitar akhir-awal tahun 2000an, sudah lupa persisnya, pernah ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNHS). Di sana pernah saya berujar 'Ntar deh kalo punya jip, aku lewatin tuh jalan'. Maklum waktu itu hanya pake kijang kendaraan operasional kantor. Dan hanya sampai di Pos Cikaniki saja. Setelah itu menuju hutan berjalan kaki dengan Jaga Wananya. Tujuan ke kanopy, jembatan diatas hutan. Bantuan dari Jepang. Jadi melihat hutan dari atas. Panjangnya kurang lebih 100m.
Di tempat ini dulu, perjalanan berakhir. Kalo di peta di Pos. Gak brani terus karena jalan kalo pake kijang dijamin gak bisa pulang.
Eh sekarang, seperti dikabulkan ucapan saya (alhamdulillaah), ada jip mungil. Jadi deh, napak tilas lagi. Tapi kali ini jalan terus , gak ada acara balik badan. Dan ternyata setelah tanya ke informasi jalan tersebut bisa tembus ke Leuwiliang. Wah....
Perjalanan di mulai dari Parung Kuda. Jalanan sudah beraspal tapi sudah tidak mulus lagi. Masih bisa di pacu 40km/jam. Sesekali sigzag untuk menghindari lubang. Sudah banyak rumah penduduk dan warung. Oh ya, ada SPBU, lumayan gede. Bisa buat mampir bermalam kalo mo kesana (TNHS). Jadi waktu tempuhnya bisa lebih pendek. tapi gak tau beroprasinya 24 jam atao tidak. Ini koordinatnya S 6 50.567 E 106 42.966.
Setelah meliuk-liuk melewati jalan yang kecil, cukup untuk dua mobil ukuran kecil, sampailah ke kantor TNHS. Kemudian registrasi, bayar tiket per orang 2.500 dan kendaraan 6000. Kalo bawa kamera tambah 5000 dan handycam 15.000. Kantor ini bergabung dengan tempat base Pemadam Kebakaran. Kantornya cukup bagus.
Dari sana dilanjutkan lagi. Dari kantor menuju gerbang butuh waktu 45 menitan.
Sebelum sampai ke sana melewati warung dan mini market. Kalo mau beli air dan cemilan di sini. Setelah melewati mini market sudah sulit menjumpai warung lagi. Begitu memasuki gerbang, sudah gak ada yang bisa di beli. Takut juga nih ketika sudah masuk di hutan. Maklum sendirian, maksudnya satu mobil.
Dari gerbang sampai pos, ditempuh 45 menit. Padahal jaraknya hanya 6.1 km! Jalan batu. Jika hujan, seperti yang saya alami, licin. Beberapa kali mengalami selip. Gak mau ambil resiko, 4x4 diaktifkan. Menggunakan 4H cukup. Menjumpai beberapa cekungan alur air. Tadinya sempat berfikir 'Ah segini aja pake suzuki xover (crosover), lewat nih'.
Dengan adanya cekungan alur air rasanya mustahil pake xover. Butuh departure dan aperture kendaraan yang tinggi. Bisa rompal dah spoiler xover. Gak sempat motret di sini, disamping hujan, penerangan gelap kayak menjelang mau maghrib. Lagian ntar malah jadi santapan macan hiii...
Sampai di Pos. Foto ini adalah bagian bawah. Sebelah kiri mobil, foto atas yang ada tulisannya 'Stasiun Penelitian Cikaniki'
Pos ada di koordinat S 6 44.786 E 106 32.270. Lega sudah nyampe di sini. Serasa ada kehidupan lagi. Setelah ketemu dengan penjaga dan cari info, ternyata jalan bisa tembus ke Leuwiliang. Hanya butuh 6km lagi sudah jalan beraspal. Wuah... senengnya. Maklum dari tadi jalan batu melulu sepertinya lamaaa sekali. Bahkan shock mobil putus, lepas dari dudukannya. Jadi deh mobil goyang inul.
Butuh sekitar 8 menit utnuk keluar dari hutan, masuk area perkebunan.
Disini tadinya mau lihat tempat buat berkemah. Tapi berhubung dah cape lewat jalan batu, hanya dari atas ambil fotonya. Posisi di S 6 44.294 E 106 31.941
Ternyata jarak jalan yang beraspal 8.4km dan ditempuh sekitar 1jam 30menit. Tapi kalo di sini xover bisa lewatlah. Gak ada alur air yang dalam. Oh ya, di sini melewati pabrik teh. Beberapa rumah penduduk yang disewakan sebagai home stay kalo mau jalan-jalan ke kebun teh. Menurut info dari jaga wana, kisaran 70ribu-150ribu.
Sampai juga jalan beraspal. Saya pikir mulus, eh gak taunya... tapi lumayanlah, bisa 40km/jam walaupun sekali-sekali harus pelan. Jalan rusak, tergerus air. Karena gak ada drainase di kiri-kanan jalan.
Waktu total yang dibutuhkan dari Parung Kuda -Leuwiliang hampir 6 jam. Jam 7.30 di Parung Kuda, masuk kota Bogor jam 15.30, shalat luhur n ashar dijamak n qashar. Capek deh, gak ada yang gantiin nyopir. Alhamdulillaah nyampe jakarta jam 9 malam. Zzzz...
oh ya ini dia shock yang putus antingnya
Rabu, 23 Februari 2011
Gara-gara hari natal yang jatuh pada tiap tanggal 25 desember, ana jadi ikutan baca-baca tentang Al Kitab. Dari sana terus mencari jawab yang lain. Terus dan terus.
Penasaran juga, akhirnya ana beli Al Kitab karena sumber yang ana pelajari dari dunia maya bisa saja menghilang sehingga tak ada bukti yang bisa jadi pegangan. Dari hasil mambaca dan mencari di internet tentang keraguan Alkitab yang oleh mereka yang percaya bahwa Al Kitab tidak salah, ternyata ada keraguan yang artinya kurang bisa dipercaya lagi.
Sebagai bukti bentuk keraguan tersebut silakan baca
Matius 28:1
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.
Markus 16:2
Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
Disebut pd 16:1 Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus
(Maria yg lain)
lukas 24:1
tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
Disebut dalam ayat sebelumnya (23:55) Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. Bisa jadi maria Magdalena dan maria yg lain (ibu yakobus)
Yohanes 20:1
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
Dari empat hal tsb yg sama, Maria yg pasti. Tapi dia menengok waktu pagi sebelum matahari terbit atau sesudah matahari terbit?
Maria menegok kekubur sendiri (Yohanes 20:1) atau dengan yg lain?
Itu semua dari Injil yang ane ambil dr sabdaweb.sabda.org/bible/
Bacalah juga ini yang ana amblikan dari situs tersebut, yaitu Markus 12:32. Satu pasal, satu ayat ini saja memiliki pengertian yang berbeda, tergantung dari versi Al Kitab.
Lalu guru agama itu berkata kepada Yesus, "Tepat sekali, Bapak Guru! Memang benar apa yang Bapak katakan: Tuhanlah Allah yang esa, dan tidak ada lagi Allah yang lain. Ini versi Alkitab Kabar Baik
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Ini versi Alkitab Terjemahan Baru
Lalu kata ahli Taurat itu kepada-Nya, "Ya Guru, amat benarlah segala kata Guru, bahwa Allah itu Esa adanya, dan tiada yang lain, melainkan Allah. Ini versi Alkitab Terjemahan Lama
And the scribe said to him, Truly, Master, you have well said that he is one, and there is no other but he: Ini versi Bible in Basic English
So the scribe said to Him, "Well [said], Teacher. You have spoken the truth, for there is one God, and there is no other but He. Ini New King James Version
Guru agama dan ahli Taurat jelas berbeda pengertian. Guru agama bisa guru (agama) Islam, Taurat, Nasharani dan sejenisnya.
Teacher dan Master juga 2 hal yang berbeda. Teacher berarti guru. Master bisa berarti guru, memiliki keahlian yang diakui atau mahir dalam hal sesuatu.
Secara logika hal tersebut mestinya diterjemahkan dari Injil yang satu. Kenapa dalam bahasa inggris berbeda, apalagi bahasa indonesia.
Jadi mana Al Kitab yang harus jadi pegangan. Nah inilah keraguan yang sedikit ana tau. Oh ya Al Kitab yang ana punya terbitan Lembaga Al Kitab Indonesia atau yang biasa disingkat LAI.
Sama seperti sejarah yang telah lalu, dimana telah diperlihatkan bahwa nabi Ibrahim tidak terbakar oleh api, kaumya tetap tidak percaya.
Hujan yang menyebabkan banjir, anak nabi Nuh tetap tidak mau naik kapal.
Bulan yang terbelah, umat nabi Muhammad SAW tetap saja ingkar.
Jadi benarlah Al Qashash ayat 56
"Sesunguhnya engkau tidak mampu memberi hidayah kepada orang yang engkau sukai, akan tetapi Allah yang memberi hidayah kepada siapa yang Ia kehendaki dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah itu."
Tapi ana sebagai umat nabi besar Muhammad SAW hanya inilah yang bisa dilakukan, surah Al Ghasyiyah ayat 21 dan 22
"Berilah peringatan, sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan. Bukanlah engkau seorang yang berkuasa memaksa mereka."
Smoga Allaah memberi mereka hidayah
Langganan:
Postingan (Atom)